Beranda | Artikel
Menghindarkan Anak dari Penyimpangan Orientasi Seksual
16 jam lalu

Menghindarkan Anak dari Penyimpangan Orientasi Seksual ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Pendidikan Anak yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 10 Shafar 1447 H / 4 Agustus 2025 M.

Kajian Tentang Menghindarkan Anak dari Penyimpangan Orientasi Seksual

Secara fitrah, laki-laki menyukai perempuan dan perempuan menyukai laki-laki. Itulah kodrat yang Allah tanamkan dalam diri manusia. Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman:

وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا

“Dan Kami menciptakan kalian berpasang-pasangan.” (QS. An-Naba’ [78]: 8)

Pasangan laki-laki adalah perempuan, dan pasangan perempuan adalah laki-laki. Begitulah fitrah manusia. Namun, fitrah tersebut dapat menyimpang. Penyimpangannya berupa laki-laki menyukai laki-laki, atau perempuan menyukai perempuan. Istilah untuk perempuan menyukai perempuan adalah lesbian. Sedangkan laki-laki yang menyukai laki-laki disebut gay.

Penyimpangan seperti ini telah ada sejak zaman dahulu. Allah Subhanahu wa Ta‘ala pernah mengutus seorang rasul untuk memperbaiki penyimpangan ini, yaitu Nabi Luth ‘alaihis salam. Pada masa itu, muncul suatu komunitas di muka bumi yang menyimpang dalam orientasi seksual, dalam bentuk gay—laki-laki menyukai laki-laki.

Untuk memperbaiki penyimpangan tersebut, Allah mengutus Nabi Luth ‘Alaihis Salam. Beliau pun berdakwah kepada mereka, siang dan malam, pagi dan sore, baik secara personal maupun dalam pertemuan bersama. Dengan berbagai cara, Nabi Luth berusaha mengembalikan mereka kepada fitrah.

Namun, masyarakat tersebut memilih mempertahankan penyimpangan itu. Mereka tidak ingin kembali kepada jalan yang lurus. Karena itu, akhirnya tidak diharapkan lagi perubahan atau kebaikan dari mereka.

Ternyata masyarakat itu lebih memilih untuk mempertahankan penyimpangan tersebut, karena memang sudah tidak diharapkan lagi untuk kembali menjadi baik dan normal.

Maka Allah Subhanahu wa Ta‘ala pun menurunkan azab kepada kaum tersebut. Tidak cukup hanya sekadar dibalik buminya. Setelah dibalik, Allah ‘Azza wa Jalla melemparkan batu dari langit. Habis, binasa. Tidak tersisa satu pun.

فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ

Lalu Kami menjungkirbalikkan negeri itu dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar. (QS. Al-Hijr [15]: 74)

Kalau Qarun, bumi dibelah lalu dia dimasukkan ke dalamnya, kemudian bumi kembali menutup. Selesai.

Adapun kaum Nabi Luth — yaitu kaum homoseks — tidak hanya dibalik buminya, semua yang ada saat itu dimasukkan ke dalam bumi, kemudian dilempari batu dari langit. Betul-betul dimusnahkan sehancur-hancurnya.

Penyimpangan orientasi seksual, seperti homoseksualitas dan lesbianisme, masih ada dan bahkan dikampanyikan secara besar-besaran di berbagai negara, termasuk negara-negara mayoritas Muslim. Kampanye LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) dilakukan secara masif dan masuk ke hampir semua lini, termasuk hiburan, olahraga, dan birokrasi, dengan tujuan merusak umat Islam dan menghambat pertumbuhan populasi. Mereka bahkan berusaha melegalkan pernikahan sejenis melalui undang-undang, seperti yang sudah terjadi di beberapa negara Barat, dan ingin menerapkannya di Indonesia.

Target utama kampanye ini adalah anak-anak karena mereka lugu, polos, mudah dirayu, dan dipengaruhi. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran penting dalam mencegah penyimpangan orientasi seksual pada anak melalui pendidikan, pengawasan, dan keteladanan. Orang tua juga harus menghindari penyimpangan ini sendiri dan tidak meremehkan paparan konten yang menyimpang.

Ada tiga langkah praktis untuk mencegah penyimpangan orientasi seksual pada anak:

  • Membiasakan anak berpenampilan sesuai jenis kelaminnya. Ini mencakup pakaian, sikap, gaya rambut, gaya berjalan, gaya bicara, dan riasan. Contohnya, Ibnu Mas’ud pernah menegur anaknya yang masih kecil karena memakai baju sutra, yang merupakan pakaian khas wanita. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga mengharamkan laki-laki memakai sutra dan emas, yang merupakan perhiasan khas wanita, karena dapat memengaruhi karakter.
  • Menanamkan rasa syukur terhadap jenis kelamin. Anak laki-laki harus diajarkan untuk bersyukur dan bangga menjadi laki-laki, begitu pula anak perempuan. Ketidakbersyukuran orang tua terhadap jenis kelamin anak dapat menular dan menyebabkan anak merasa tidak percaya diri, bahkan ingin mengubah penampilannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki. Orang tua harus proaktif menanamkan nilai kelelakian pada anak laki-laki (berani, tegas, melindungi, kepemimpinan) dan nilai kewanitaan pada anak perempuan (malu, lemah lembut, keterampilan rumah tangga).
  • Mengawasi dan mendidik anak dalam pergaulan dan media. Anak-anak yang baik bisa rusak karena lingkungan atau media yang menyimpang. Orang tua harus mengawasi penggunaan media sosial anak dan memeriksa ponsel mereka, serta menjelaskan pentingnya hal tersebut demi kebaikan anak. Penyimpangan seksual juga bisa dimasukkan melalui film anak-anak, di mana karakter yang menyimpang dapat membuat anak menganggap hal buruk sebagai hal biasa.

Jika ayah atau kakek tidak bisa menjadi panutan bagi anak laki-laki karena jarak, ibu harus berperan aktif mencarikan role model lain seperti abang, ustadz, guru, atau teman yang baik, serta selalu melibatkan Allah dalam doa.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian “Menghindarkan Anak dari Penyimpangan Orientasi Seksual” ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55401-menghindarkan-anak-dari-penyimpangan-orientasi-seksual/